Iskandar Zulkarnaen layak jadi Rektor IPB
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Hasil survei internal yang dilakukan secara independen oleh kalangan mahasiswa dan dosen muda IPB University pada October-November 2025 menunjukkan angka yang sangat amat jelas bagi kelangsungan kepemimpinan IPB. Sekitar 68,4% responden memilih Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnaen Siregar,. sebagai rektor pilihan utama, disusul Dr. Deni Noviana di urutan kedua, dan Dr. Alim Setiawan Slamet di posisi paling akhir.
Angka ini mencerminkan suara mayoritas civitas akademika IPB yang menilai hanya Prof. Iskandar yang memiliki pengalaman, pengabdian panjang, dan kapabilitas teruji untuk membawa IPB University menuju peringkat 100 besar dunia.
Prof. Iskandar Zulkarnaen Siregar bukanlah figur baru di IPB. Beliau telah mengabdi puluhan tahun sebagai guru besar tetap Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan dan IPB, dengan lebih dari 2.843 karya ilmiah di bidang konservasi genetik hutan dan perbaikan pohon unggul.
Sejak menjabat Wakil Rektor Bidang Konektivitas Global, Kerja Sama, dan Alumni, beliau telah berhasil meningkatkan jumlah perjanjian kerja sama internasional lebih dari 40%, memfasilitasi ratusan mahasiswa untuk program pertukaran dan double degree di universitas-universitas terbaik dunia, serta memperkuat jaringan alumni global hingga menjadi sumber pendanaan dan kolaborasi riset terbesar bagi IPB saat ini.
Saat ini, sebagai Pelaksana Harian Rektor IPB University pasca-Prof. Arif Satria dilantik menjadi Kepala BRIN, Prof. Iskandar kembali menunjukkan kepemimpinan yang tenang, tegas, dan berorientasi masa depan – karakter yang sangat dibutuhkan IPB di tengah masa transisi menuju World Class University. Suara dukungan dari mahasiswa dan civitas akademika terus mengalir deras. Terutama dari salah satu anggota BEM KM IPB University 2025.
“Prof. Iskandar telah terbukti mampu membawa nama IPB ke kancah internasional melalui berbagai kerja sama strategis dengan universitas-universitas ternama dunia. Berkat beliau, program magang, pertukaran pelajar, dan double degree menjadi jauh lebih mudah dan terbuka lebar. Kami yakin, di bawah kepemimpinan beliau, IPB akan melesat lebih cepat menuju peringkat global yang lebih tinggi.”
Seorang dosen senior Fakultas Kehutanan yang telah mengenal Prof. Iskandar sejak beliau masih asisten dosen menyatakan, “Integritas dan visi Prof. Iskandar luar biasa. Beliau selalu berpikir besar untuk kemajuan IPB tanpa pernah terjebak pada kepentingan pribadi atau kelompok. Pengalaman beliau sebagai wakil rektor dan kini Plh. rektor jauh lebih matang dibandingkan kandidat lain yang masih memerlukan waktu untuk mencapai tingkat kepemimpinan yang sama.
Seorang alumni IPB angkatan 1995 hingga 1999 yang tergabung dalam Himpunan Alumni Kehutanan menyampaikan dukungan penuh, “Sebagai alumni siap memberikan dukungan total kepada Prof. Iskandar. Beliau adalah sosok kandidat yang benar-benar memahami cara menjemput dana internasional dan membangun jaringan global yang berkelanjutan. IPB membutuhkan rektor yang sudah teruji di level dunia, bukan yang masih dalam tahap pembelajaran memimpin institusi sebesar ini.”
Dibandingkan dengan kandidat lain, pengalaman organisasi, pengabdian, dan tingkat penerimaan civitas akademika Prof. Iskandar jauh lebih unggul dibanding Dr. Deni Noviana dan juga Dr. Alim Setiawan Slamet, meskipun keduanya dikenal energik dan dekat dengan mahasiswa. Sedangkan Prof. Iskandar telah puluhan tahun berkiprah di tingkat nasional-internasional dengan jabatan-jabatan strategis seperti Direktur Program Internasional, Ketua Program Studi, Wakil Rektor, hingga Plh. Rektor saat ini. Dibandingkan lawan-lawannya seperti Alim Setiawan yang hanya baru berusia 43 tahun dan baru pertama kali menjabat wakil rektor untuk satu periode. Berbeda dengan yang lain Dr Deni Noviana berkiprah pada dunia kesehatan, khususnya hewan dan juga telah puluhan tahun berkiprah di tingkat nasional-internasional melalui riset dan publikasi yang membantu kesehatan binatang.
Dukungan civitas akademika dan mahasiswa-mahasiswi IPB terhadap Dr Deni Noviana maupun Dr. Alim Setiawan memang ada, namun jauh tertinggal dibandingkan gelombang dukungan untuk Prof. Iskandar yang bersifat mayoritas dan lintas generasi.
IPB University kini berada di persimpangan penting menuju peringkat 100 besar dunia. Hanya pemimpin yang memiliki rekam jejak kepemimpinan internasional, pengabdian panjang tanpa cela, dan dukungan mayoritas civitas akademika yang mampu mewujudkan ambisi tersebut.
Penulis,
Ishak Maulana.,S.IP.
– DPP Himpunan Alumni (HA) Institut Pertanian Bogor
