Konservasi Biodiversitas, Hanif Faisol Tanam Pohon Endemik di TMII
BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Lingkungan Hidup (LH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, melakukan penanaman pohon endemik di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Jumat (28/11/2025).
Kegiatan ini dilakukan bersama Pertamina dan pihak TMII sebagai upaya memperkuat konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.
Hanif Faisol menegaskan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia, dengan indeks biodiversitas mencapai angka 418. Kondisi ini, menurutnya, harus menjadi perhatian serius seluruh pihak.
“Hari ini bersama Pertamina dan TMII menanam tanaman endemik. Memang tanaman ini jenis endemik di negeri kita. Kita memiliki biodiversity nomor dua di dunia, jadi ini perlu perhatian kita semua,” ujar Hanif Faisol.
Hanif berharap TMII tidak hanya berfungsi sebagai kawasan wisata budaya, tetapi juga menjadi herbarium hidup yang dapat menampilkan kekayaan flora Nusantara secara lengkap.
Ia menilai keberadaan pohon-pohon endemik sangat penting, terutama karena banyak spesies asli Indonesia kini menghadapi berbagai ancaman.
“Pohon-pohon endemik ini menghadapi banyak ancaman. Spesies seperti sengon dan akasia memang cepat tumbuh, tetapi tanaman endemik rata-rata hanya tumbuh 0,25 sampai 100 sentimeter per tahun. Karena itu konservasi harus terus dilakukan,” jelasnya.
Hanif juga menyoroti rendahnya tutupan pohon di Jakarta yang kini berada di bawah 3 persen, sementara jumlah penduduk telah melebihi 11 juta jiwa.
“Bayangkan, hampir tidak ada yang memproduksi oksigen. Padahal kebutuhan penduduk sangat besar. Jakarta ini krusial, harus ada pohon yang mampu mereduksi emisi dan menghasilkan oksigen,” tegasnya.
Terkait jumlah pohon yang ditanam, Hanif mengungkapkan bahwa pihaknya tidak menargetkan angka tertentu, namun lebih menekankan kualitas dan kelangkaan jenis pohon endemik yang dikumpulkan dari berbagai provinsi.
“Ada sekitar 535 jenis pohon endemik yang ditanam di sini. Memang sedikit, tetapi jenisnya tidak mudah ditemukan. Ini dukungan luar biasa dari Pertamina,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada TMII yang bersedia menjadikan kawasan tersebut sebagai ruang konservasi pohon-pohon langka Indonesia.
“Anak-anak nanti jika berkunjung tidak hanya melihat budaya, tetapi juga keanekaragaman genetik pohon yang kita miliki,” ucapnya.
Ke depan, Hanif menyatakan bahwa pihaknya akan mendorong penanaman pohon di berbagai lokasi lain yang memiliki lahan memadai, mengingat kebutuhan besar Jakarta terhadap ruang hijau.
“Semua tempat yang punya lahan harus menanam pohon. Jakarta sangat perlu. Taman Mini memang punya fungsi penting sebagai paru-paru, tapi semua jengkal lahan di kota ini sebaiknya ditanami,” ungkapnya.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat dan pemilik lahan untuk terus melakukan penanaman pohon demi keberlanjutan lingkungan.
“Ini wajib untuk keberlanjutan. Ini bukan hanya gerakan seremonial. Semua tanah yang bisa ditanami, tanamlah. Itu yang bisa membantu menyelamatkan diri kita sendiri dan generasi mendatang,” pungkasnya. [] Ricky
