Nasional

Menteri LH Hanif Faisol Serukan Aksi Nyata Akhiri Polusi Plastik di Jenewa Swiss

BOGOR-KITA.com, JENEWA – Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala Badan Pengendalian Hidup (LH/BPLH) Republik Indonesia Hanif Faisol Nurofiq kembali menegaskan bahwa Indonesia terus berkomitmen dalam menangani polusi plastik.

Hal ini dikatakan Hanif Faisol saat menghadiri Pertemuan Meja Bundar Tingkat Menteri Intergovernmental Negotiating Committee (INC) di Jenewa, Swiss, Selasa (12/8/2025).

Pertemuan tersebut membahas keberhasilan nasional, kendala teknis, sosial, dan ekonomi, serta tantangan global dalam mengatasi polusi plastik.

Dalam kesempatan itu, Hanif menyampaikan apresiasi atas keramahan Pemerintah Swiss, serta kepemimpinan Direktur Eksekutif UNEP, Ketua INC, dan Sekretariat dalam memajukan misi bersama mengakhiri polusi plastik.

“Merupakan suatu kehormatan untuk bergabung dalam diskusi panel ini. Indonesia prihatin bahwa hingga saat ini belum ada kemajuan signifikan untuk mencapai perjanjian plastik global. Polusi plastik adalah ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia, yang membutuhkan tindakan segera, kolektif, dan komprehensif,” ungkap Hanif Faisol.

Baca juga  Menteri LH Tutup Gudang Pengolahan Limbah di Tangerang, Pengelola Terancam Pidana

Hanif menekankan pentingnya proses negosiasi yang inklusif dan adil, tanpa paksaan, mengingat setiap negara memiliki kondisi dan tantangan berbeda.

Menurutnya, negara berkembang membutuhkan dukungan teknologi, investasi, dan pembiayaan dari negara maju untuk mewujudkan aksi ambisius mengatasi polusi plastik.

“Indonesia mendukung peningkatan keterlibatan bilateral untuk mempercepat tercapainya perjanjian multilateral, dengan prinsip no one left behind. Harapan kami, penyelesaian polusi plastik dapat dicapai tanpa penundaan demi menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa Indonesia telah menargetkan pengelolaan 100 persen sampah, termasuk plastik, secara tuntas pada 2029. Upaya ini mencakup penghapusan plastik bermasalah, bahan kimia berbahaya dalam produksi plastik, remediasi polusi plastik, serta pencegahan kebocoran plastik ke lingkungan.

Baca juga  Semangat Membangun Negara di Hari Pahlawan ala Jokowi

Ia pun menyerukan langkah konkret dan dukungan internasional yang kuat. Menurutnya, kerja sama bilateral dan multilateral yang solid sangat penting untuk mempercepat tujuan bersama kita.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah tindakan nyata dan solusi berkelanjutan untuk mengakhiri polusi plastik,” tandasnya.

Kunjungan kerja Menteri LH/BPLH di Swis berlangsung selama tiga hari, 11–13 Agustus 2025.

Senin (11/8/2025): Menghadiri sejumlah kegiatan, termasuk pertemuan dengan PTRI di Jenewa.

Selasa (12/8/2025): Mengadakan pertemuan dengan Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen, menghadiri World Economic Forum, diskusi National Successes, dan forum Investment Opportunities for a Circular Economy in the Context of the Global Plastic Treaty.

Rabu (13/8/2025): Bertemu Secretary for Water and Flooding, menghadiri kunjungan bilateral ke fasilitas reuse yang digelar Pemerintah Swiss, mengikuti Ministerial Roundtable Best Practices and Innovation Partnership Opportunities to Address Plastic Pollution, serta mengadakan pertemuan dengan Kerajaan Belanda, Kerajaan Denmark, dan Komisioner Lingkungan Hidup Uni Eropa untuk membahas ketahanan air serta ekonomi sirkular yang kompetitif. [] Ricky

Baca juga  Menteri LH Segel Pabrik Pengolahan Besi di Bekasi
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top