Bullying Yang Semakin Marak: Potret Ironi Pendidikan Kita?
Apa Itu Bullying?
Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang – ulang oleh seseorang terhadap orang lain yang memiliki posisi lebih lemah atau rentan. Bullying dapat berupa kekerasan fisik, verbal, psikologis, maupun sosial.
Bullying dapat menyebabkan dampak negatif bagi korban, pelaku, maupun lingkungan sekitar, seperti menurunnya kesehatan, prestasi, kepercayaan diri, hingga depresi dan bunuh diri.
Berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN) tahun 2021 dan 2022 atau Rapor Pendidikan 2022 dan 2023, 24,4 persen peserta didik di Indonesia mengalami berbagai jenis perundungan (bullying). Terutama pada tahun 2023 terdapat 2.325 kasus bullying di sekolah-sekolah di Indonesia. Kasus bullying ini melibatkan kekerasan fisik, verbal, relasional, dan juga cyberbullying. Anak-anak masih rentan menjadi korban perundungan, dan penting untuk mengatasi masalah ini secara serius.
Faktor-Faktor Penyebab Bullying
Bullying dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari individu, keluarga, sekolah, masyarakat, maupun media. Beberapa faktor penyebab bullying antara lain adalah:
- Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua dan guru terhadap perilaku anak. Anak-anak yang tidak mendapat cukup kasih sayang, bimbingan, dan disiplin dari orang tua dan gurunya lebih besar kemungkinannya menjadi pelaku intimidasi atau Anak-anak yang sering melihat atau mengalami kekerasan di rumah kemungkinan besar akan meniru perilaku serupa di sekolah dan lingkungan lainnya.
- Terdapat perbedaan atau ketidaksesuaian antara karakteristik individu dengan norma atau standar yang berlaku di lingkungannya. Anak-anak yang berbeda secara fisik, intelektual, sosial, budaya, agama, atau seksual dari kebanyakan anak di sekitar mereka mungkin menjadi sasaran intimidasi. Anak-anak dengan kelebihan atau kekurangan tertentu juga mungkin menjadi cemburu atau merasa rendah diri dan mungkin terlibat atau mengalami.
Adanya tekanan dan persaingan tidak sehat di lingkungan. Anak-anak yang merasakan tekanan atau persaingan dari teman sebaya atau orang yang lebih tua mungkin melakukan intimidasi untuk menunjukkan superioritas, kekuatan, atau popularitas. Anak-anak yang merasa tidak bisa mengikuti atau berprestasi juga bisa menjadi korban bullying.
Dampak Bullying
Bullying dapat menimbulkan dampak negatif bagi semua pihak yang terlibat, baik korban, pelaku, maupun lingkungan. Beberapa dampak bullying antara lain adalah:
- Menurunnya kesehatan fisik dan mental. Korban bullying dapat mengalami luka, sakit, atau cedera akibat kekerasan fisik. Korban juga dapat mengalami stres, trauma, depresi, kecemasan, gangguan tidur, atau gangguan makan akibat kekerasan psikologis. Pelaku bullying juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental, seperti rendahnya empati, rasa bersalah, atau agresivitas. Lingkungan yang mengalami bullying juga dapat menjadi tidak nyaman, tidak aman, dan tidak
- Menurunnya kepercayaan diri atau harga Korban bullying dapat mengalami penurunan kepercayaan diri atau harga diri akibat merasa tidak berharga, tidak dicintai, atau tidak diterima oleh lingkungan. Korban juga dapat mengalami isolasi sosial, kesulitan berkomunikasi, atau ketakutan berinteraksi dengan orang lain. Pelaku bullying juga dapat mengalami penurunan kepercayaan diri atau harga diri akibat merasa tidak puas, tidak bahagia, atau tidak memiliki keterampilan sosial yang baik.
- Meningkatnya risiko perilaku negatif atau Korban bullying dapat melakukan perilaku negatif atau kriminal sebagai bentuk pembalasan, pelampiasan, atau perlindungan diri. Korban juga dapat terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, alkohol, atau rokok sebagai cara untuk mengatasi stres atau depresi. Pelaku bullying juga dapat melakukan perilaku negatif atau kriminal sebagai bentuk kebiasaan, kesenangan, atau tantangan. Pelaku juga dapat terlibat dalam kekerasan, vandalisme, atau tindak pidana lainnya.
Upaya Pencegahan Bullying
Bullying merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan upaya pencegahan yang komprehensif dan kolaboratif dari semua pihak yang terkait, yaitu individu, keluarga, sekolah, masyarakat, dan media. Beberapa upaya pencegahan bullying antara lain adalah:
- Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang Semua pihak harus mengetahui apa itu bullying, bagaimana cara mengenali, mencegah, dan menangani bullying, serta apa dampak dan konsekuensi bullying. Kesadaran dan pengetahuan tentang bullying dapat ditingkatkan melalui sosialisasi, edukasi, kampanye, atau advokasi yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi sosial, atau media massa.
- Memberikan dukungan dan bantuan yang kuat kepada korban Semua pihak harus memberikan dukungan dan bantuan yang kuat kepada korban bullying, seperti mendengarkan, memberi semangat, atau memberi perlindungan. Dukungan dan bantuan yang kuat juga dapat melibatkan pihak profesional, seperti psikolog, konselor, atau polisi, jika diperlukan.
- Melakukan intervensi dan tindakan yang efektif dan tepat terhadap bullying. Semua pihak harus melakukan intervensi dan tindakan yang efektif dan tepat terhadap bullying, seperti melaporkan, menghentikan, mengkonfirmasi, atau mengatasi bullying. Intervensi dan tindakan yang efektif dan tepat juga harus sesuai dengan tingkat dan jenis bullying, serta mempertimbangkan hak dan kewajiban semua pihak yang terlibat.
Bullying adalah perilaku buruk yang semakin marak terjadi dan memerlukan perhatian serius. Sekolah harus berperan aktif dalam pencegahan dan penanganan kasus perundungan. Marilah kita bersama- sama menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para remaja kita. [] Aldhika Haikal Ika Putera (Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University)
Daftar Pustaka
Kompas.com. (20 Juli 2023). “Rapor Pendidikan 2022-2023, Nadiem: 24,4 Persen Siswa Alami Bullying.” https://www.kompas.com/edu/read/2023/07/20/182016471/rapor-pendidikan-2022-2023-nadiem- 244-persen-siswa-alami-bullying
Okezone. (30 September 2023). “Kasus Bullying Anak di 2023 Capai 2.325, Kekerasan Seksual 6.316.” https://nasional.okezone.com/read/2023/09/30/337/2892407/kasus-bullying-anak-di-2023-capai-2- 325-kekerasan-seksual-6-316
Aisyah, R. N., & Sari, R. P. (2019). Faktor-Faktor Penyebab Bullying di Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 8(1), 1-10.
https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pgsd/article/download/15031/14568?ssp=1&darksc hemeovr=1&setlang=id&cc=ID&safesearch=moderate
Hidayat, A. (2020). Dampak Bullying Terhadap Kesehatan Mental dan Prestasi Akademik Siswa. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 8(2), 331-342.
https://conference.upnvj.ac.id/index.php/semnashmkm2020/article/download/1974/pdf