Regional

Tes Corona, Labkesda Jabar Persiapkan Laboratorium Satelit di IPB

BOGOR-KITA.com, BANDUNG –  Warga Bogor, Depok, Bekasi akan bisa melakukan tes di IPB Bogor.

Dilansir dari situs Humas Pemprov Jabar, Jumat (3/4/2020) tes corona di IPB Bogor ini merupakan laboratorium satelit untuk penanganan COVID-19 di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi bekerja sama dengan Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr Ryan B Ristandi, Sp.PK  mengatakan, Balai Laboratorium Jabar atau dikenal juga dengan Labkesda Jabar telah mengantongi sertifikat Laboratorium Penguji dan Laboratorium Medik dari Komite Akreditasi Nasional. 

Labkesda Jabar juga memiliki sertifikat Bio Safety Laboratory 2 Plus dari World Health Organization (WHO). 

“Sertifikat ini dikeluarkan bagi laboratorium yang telah memiliki sistem keamanan tes virus terutama untuk petugas sesuai standar WHO,” kata Ryan. 

Baca juga  Rektor IPB University dan Dirjen Diksi Kemendikbudristek Panen Ayam Teknologi Closed House

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang cepat memperkenalkan tes corona. Sebelum ada rapid test yang diprakarsai pemerintah pusat, Jabar sudah memperkenalkan dan melakukan tes corona yang ketika itu disebut proaktif tes.

Ryan  mengatakan Labkesda Jabar telah mengambil sampel dari empat klaster penyebaran COVID-19, yakni Klaster Seminar Anti Riba Bogor, GPIB Bogor, GBI Lembang, dan Musda Hipmi Karawang. 

“Kami merupakan laboratorium rujukan provinsi untuk COVID-19 ini. Jadi semua hasil swab test terkait COVID-19 semuanya diperiksa dengan PCR di kami, termasuk di empat klaster tersebut,” ujar Ryan. 

Menurut Ryan, saat ini Labkesda memiliki kemampuan memeriksa 96 sampel per hari. Namun, dalam dua minggu terakhir sampel terus berdatangan secara cepat sehingga kini Balai Lab sudah punya antrean hingga 300 sampel.  

Baca juga  Semester Ganjil,  IPB Tetapkan Kebijakan Kuliah Secara Daring

Untuk itu, Labkesda harus memrioritaskan sampel mana saja yang harus lebih dulu keluar, guna mengetahui epidemologi atau peta persebaran virus positif di Jabar. 

“Satu kali swab test idealnya hasil sudah keluar lima jam. Tapi karena sudah ada 300- 400 sampel yang mengantre, kami harus memprioritaskan sampel mana yang harus duluan keluar hasilnya,” jelas Ryan.  

Untuk memeriksa sampel COVID-19, Labkesda bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung serta Pusat Nanosains & Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung. 

Dengan akan hadirnya laboratorium satelit di IPB, maka kasus corona di Bogor, Depok dan Bekasi yang dikenal sebagai daerah yang memiliki cukup banyak kasus, bisa melakukan tes lebih cepat.  [] Admin

Baca juga  Wagub Jawa Barat Tekankan Kolaborasi dalam Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top