BOGOR-KITA.com, PURWAKARTA, – Peristiwa aksi perusakan sarana ibadah umat muslim yang terjadi di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), pada beberapa waktu lalu nampaknya masih menjadi sebuah perbincangan hangat sejumlah pihak.
Menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta, meminta umat muslim di Purwakarta agar tidak terprovokasi oleh peristiwa tersebut dan terus mempererat tali silaturahmi antar umat beragama. Mengingat Purwakarta merupakan daerah teraman terkait isu Sara.
“Saya mengimbau umat Islam di Kabupaten Purwakarta, untuk tidak terprovokasi, menolak segala bentuk hoaks atas peristiwa itu, mari kita ciptakan situasi aman dan damai di daerah kita,” kata ketua MUI Purwakarka, KH Jhon kepada awak media, Senin (3/2/2020).
Selain itu, Ketua MUI juga meminta agar umat muslim tidak terpancing oleh isu yang tak jelas dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada kepolisian sebagai penegak hukum.
“Saya imbau kepada saudara kita baik agama Islam maupun nonmuslim, kita sudah sangat rukun dan aman serta tentram. Kita tidak pernah terjadi apa-apa kalau tidak diprovokasi orang lain,” ungkapnya.
Meski demikian, KH Jhon Dien menilai perusakan tempat ibadah di Minahasa Utara merupakan tindakan kriminal. Ia berharap kepolisian dapat menindak pelaku hingga menyeretnya ke pengadilan.
“Itu suatu perbuatan kriminal yang tidak boleh terjadi. Tapi karena ada berbenturan antara umat beragama, itu dibesar-besarkan. Kita belum tahu persis bentuk kejadian seperti apa,” jelasnya. [] Heru