Realisasi Pajak Melampaui Target, Ade Yasin Puji Bappenda
BOGOR-KITA.com, CIAWI – Bupati Bogor Ade Yasin mengapresiasi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor yang masih bisa menaikkan target pajak meski di masa pandemi.
“Meningkatnya target pajak di tengah pandemi bukanlah persoalan mudah, butuh berbagai inovasi. Salah satu inovasi yang dilakukan yaitu relaksasi pajak dari mulai penghapusan sanksi hingga discount 10 persen. Alhamdulilah dengan relaksasi ini tadinya yang tidak bayar menjadi bayar,” ujar Bupati Bogor Ade Yasin di Hotel Pullman, Ciawi, Kabupaten Bogor, Kamis (17/12/2020).
Di tempat yang sama, Kepala Bappenda Kabupaten Bogor, Arif Rahman, pada tahun 2020 target pajak daerah turun dari Rp1,9 triliun menjadi Rp1,5 trilun. Tapi pada realisasinya hingga saat ini sudah Rp1,7 triliun. Jadi realisasi pajak 109 persen. Artinya tetap ada kenaikan 9 persen,” kata Arif Rahman.
Walau demikian, Ade Yasin meminta agar Bappenda lebih meningkatkan pendapatan tahun depan.
“Tahun depan tentunya harus ada inovasi lagi yang bisa mendongkrak sektor pajak yang lebih siginfikan,” pinta Ade Yasin seraya menambahkan, pendapatan dari pajak, membuat Pemerintah Kabupaten Bogor bisa melaksanakan pembangunan di berbagai bidang, mulai dari pembanunan bidang kesehatan kesehatan, menyalurkan bantuan sosial dan lain sebagainya.
“Meski pandemi bisa dilihat, kita masih membangun, menangani masalah kesehatan, pembangunan jalan, pemberian bansos dan lainnya. Tentunya, semua ini karena peran masyarakat atau para pelaku usaha yang telah disiplin membayar pajak,” kata Ade Yasin.
Dalam kesempatan itu, Ade Yasin meminta agar sistem pajak untuk jasa hotel dan restoran diperbaiki, karena masih banyak hotel yang masih bolong-bolong bayar pajaknya.
Padahal bayar pajak hotel dan restoran itu uang konsumen yang dititipkan kepada hotel untuk dibayarkan kepada pemerintah daerah.
“Jadi tidak boleh ada yang bolong dari situ, maka itu harus diawasi pajak-pajak ini supaya tidak bolong,” pungkasnya.
Kepala Bappenda Kabupaten Bogor, Arif Rahman menjelaskan, di tahun 2020 target pajak daerah turun dari 1,9 triliun menjadi 1,5 trilun. Tapi pada realisasinya hingga saat ini sudah 1,7 triliun,
“Jadi ada 109 persen realisasi pajak. Artinya tetap ada kenaikan 9 persen,” terangnya
Pendapatan pajak paling tinggi masih dihasilkan dari PBB dan BPHTB. “Keduanya masih menjadi primadona,” ucapnya
Arif Rahman mengatakan, bersyukur karena kondisi perkenomian di Kabupaten Bogor sudah menunjukkan grafik baik.
“Karena kita lihat dari beberapa pajak yang memang awalnya terdampak Covid-19, khususnya pariwisata sekarang sudah mulai membaik,” katanya
Ia menambahkan, kebijakan-kebijakan di tahun 2020 akan tetap digunakan di tahun 2021 mendatang.
Salah satunya, adalah relaksasi pajak, karena di 2020 ini hasilnya sangat signifikan. Kemudian kebijakan eksternal dan internal, penggalian potensi yang diusulkan bupati juga dimaksimalkan.
“Juga UPT tiap wilayah akan kita perkuat yang penting sumber daya manusia dan pemuktahiran teknologi,” bebernya
Selain itu, pihaknya juga akan fokus pada pemuktahiran teknologi, di antaranya adalah perangkat hardware-software dan sistemnya akan diperbaiki karena sistem itu buatan manusia dan tidak sempurna.
“Sistemnya belum maksimal karena kadang ketika ada tunggakan secara tiba-tiba sistemnya terkunci jadi di tahun baru bisa input. Itu yang akan kita perbaiki,” tandasnya. [] Danu