BOGOR-KITA.com, BOGOR – Harapan saya ada bantuan sosial keuangan untuk sopir angkutan umum yang terdampak langsung oleh kebijakan terkait pencegahan penyebaran virus corona.
Hal ini dikemukakan Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor, Fredy Djuhardi kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (26/3/2020).
Selain PKL yang mengalami penurunan omzet akibat penyebaran covid-19 dan diberlakukannya kebijakan Phisical Distancing dan diam di rumah para sopir angkutan kota (angkot) di Kota Bogor juga mengalami hal yang sama.
Menurut Sekretaris Organda Kota Bogor, Fredy Djuhardi pendapatan sopir angkot setelah ada kebijakan diam di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona turun drastis.
“Pendapatan sopir angkot turun drastis sampai 70 persen, sangat parah,” ucap Fredy.
Fredy melanjutkan setelah ada kebijakan anak sekolah belajar di rumah supir angkot audah mengalami penurunan pendapatan sekitar 40 persen. Namun setelah ada kebijakan diam di rumah turun lagi hingga 70 persen.
“Artinya buat setoran nol, BBM bisa nombok. Hari ini trayek 07 warung jambu malah setengahnya tidak bergerak, sopir gelisah di Jl Sudirman sampai SPBU Air Mancur,” terangnya
Oleh karena itu, ia berharap adanya bantuan dari pemerintah bagi supir angkot.[] Ricky