BOGOR-KITA.com, BOGOR – Mobilitas yang tinggi menjadi penyebab pasien corona atau covid-19 didominasi oleh kelompok usia produktif, yakni kelompok masyarakat berusia antara 30 – 49 tahun.
Hal ini dikemukakan pengamat sosial politik Bogor, Yusfitriadi kepada BOGOR-KITA.com, Jumat (1/5/2020).
Data pasien corona ditayangkan BOGOR-KITA.com pada Senin (27/4/2020). https://bogor-kita.com/pasien-corona-didominasi-usia-30-49-tahun/
Data tersebut diolah dari situs resmi pemerintah covid19.go.id. Data tersebut adalah sebagai berikut.
Jumlah pasien positif corona sampai Senin (27/4/2020) mencapai 9.096 orang.
Dari jumlah ini, pasien corona paling banyak adalah kelompok usia antara 30 – 49 tahun. Jumlahnya mencapai 38, 69 persen dari seluruh yang terkonfirmasi positif.
Kelompok usia terbanyak kedua adalah kelompok usia 50 – 69 tahun. Jumlahnya mencapai 36, 25 persen.
Kelompok usia terbanyak ketiga adalah kelompok usia 10 – 29 tahun. Jumlahnya mencapai 17,69 persen.
Kelompok usia terbanyak keempat adalah kelompok usia 70 atau lebih. Jumlahnya mencapai 5,85 persen.
Kelompok usia terbanyak kelima atau yang paling sedikit adalah kelompok usia 0 – 9 tahun. Jumlahnya hanya 1,53 persen.
“Data ini mematahkan berbagai asumsi yang beredar di tengah-tengah masyarakat, bahwa usia yang rentan terkena inveksi covid-19 adalah kelompok yang sudah tua, masyarakat yang berusia di atas 50 tahun,” kata Yusfitriadi.
Menurut Yusfitriadi, ada beberapa faktor yang secara logik, dapat disebut menjadi penyebab mengapa usia produktif menjadi kelompok terbanyak terkena inveksi covid-19.
Pertama, mobilitas di luar rumah bagi kelompok usia produktif merupakan paling dominan, baik itu dalam aktifitas kerja, santai bersama kawan-kawanya, atau pun hanya sekadar olahraga dan jalan-jalan. “Dengan tingginya mobilitas di luar rumah di tengah pandemi, maka mempunyai potensi besar terkena covid-19,” kata Yusfitriadi.
Kedua, interaksi dengan masyarakat luar daerah lebih intens. Usia produktif seperti usia 30-49 tahun adalah usia di mana interaksi dan komunikasi dengan lingkungan di luar daerahnya lebih besar dibandingkan dengan usia-usia lainnya.
“Mungkin karena produktifitasnya sehingga apapun mereka bisa jangkau. Apalagi jika supportingnya sangat memadai,” kata Yusfitriadi. [] Hari