Cahyani Dyah Rofiana Mahasiswi IPB, Peraih Penghargaan Pekan Ilmiah Mahasiswa PKM VGK 2023
BOGOR-KITA.com, PROFIL – Cahyani Dyah Rofiana dan timnya dari IPB University meraih penghargaan Pekan Karya Ilmiah PKM VGK 2023.
Cahyani Dyah Rofiana sebelumnya merupakan siswa akselerasi asal Sidoarjo yang menempuh waktu hanya 4 tahun untuk menamatkan pendidikan tingkat SMP ke SMA. Awalnya perempuan asal Sidoarjo tersebut tidak berekspektasi untuk akselerasi namun berkat dukungan dari para guru akhirnya bisa bertahan di SMP hingga SMA dan menjadi siswa akselerasi.
Waktu dan tenaga ia perjuangankan untuk menjadi siswa akselerasi tersebut. Menempuh jarak sejauh 13 kilometer dari rumah membuatnya banyak menghabiskan waktunya belajar di sekolah dan mengikuti les tambahan, mulai dari pukul 05.00 untuk mengikuti les pagi, dan dilanjut belajar di sekolah hingga di akhiri mengikuti les tambahan lagi yang berakhir di jam 9 malam.
Dengan padatnya jadwal tidak membuat dia meninggalkan ekstrakulikuler atau organisasi, sejak menginjak sekolah dasar mengikuti pramuka dan komunitas dokter cilik, lalu pernah mengikuti sekolah seni tari. Di SMP ia mengikuti organisasi osis, dan pramuka, Hinga SMA masih mengikuti organisasi osis sebagai anggota.
Cahyani saat ini merupakan Mahasiwi Institut Pertanian Bogor Semester 6, Ia memaksimalkan kampus sebagai tempat untuk mengembangkan kemampuannya untuk menjadi seseorang yang bermanfaat. Memiliki tekad kuat untuk terlibat dan menciptakan sebuah karya semasa kuliah. Salah satunya adalah Ia mengikuti PKM atau Program Kreatif Mahasiswa. Bidang PKM VGK membuat Video Gagasan Konstuktif yang mengimajinasikan ide nya.
Gagasan ini mengenai restorasi manajemen ex-situ , yang mengacu pada upaya untuk melindungi dan merawat hewan dalam lingkungan buatan dan upaya untuk mengembalikan atau memulihkan populasi hewan yang terancam atau terdegradasi ke kondisi alami yang lebih baik.
Hasil karya sinematorgrafi yang mengacu pada SDGS nomor 15 yaitu eksosistem daratan dan mewujudkan sistem manajemen operasi kandang yang terintegrasi, berbasis IoT (Internet of Things), dan animal welfare, gagasan inovasi manajemen ex-situ bernama bio-conveyor screw driver cages dirancang sebagai kandang hewan yang memiliki banyak fungsi secara berkelanjutan. Hasil dari ide inovasi dari VGK tersebut akhirnya membuat Cahyani dan tim-nya meraih penghargaan Pekan Karya Ilmiah PKM VGK 2023.
Cahyani memilih IPB sebagai kampus untuk melanjutkan pendidikannya, Awalnya Cahyani Dyah Rofiana menghindari bidang ilmu yang berhubungan dengan matematika, fisika, kimia dan biologi apalagi teknik sangat dihindari karena susah, akhirnya mengerucut ke bidang yang memfokuskan mata pelajaran matematika, tapi enggan untuk mata pelajaran matematika murni, jadi mencari ilmu lain tapi yang tidak mempelajari seluk beluk ilmu matematika akhirnya menemukan ilmu statistika.
Cahyani menyangka semua program studi statistika sama namun berbeda dengan IPB yang mempelajari juga ilmu sains dan data sehingga hal tersebut yang membuatnya sedikit kebingungan. Ia juga tidak menyangka bahwa statistika IPB merupakan statistika pendiri prodi dan bapak statistika terbaik indonesia ada di IPB sehingga hal tersebutlah yang membuat Cahyani lebih termotivasi untuk lebih giat belajar di kampusnya.
Memiliki background pengalaman di bagian bendahara yaitu menjadi bendahara Departemen Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa Eksekutif Ormawa PKU IPB, Wakil bendahara UMUM MPKMB 59 IPB. Yang melatar belakangi dirinya untuk memasuki bidang tersebut adalah karena ia berfikir ia merupakan mahasiswa yang mempelajari statistika, dan ingin bekerja di bidang yang tidak jauh berbeda sehingga memilih untuk menggeluti bidang yang sesuai nantinya ketika kerja. Dan ia menganggap bahwa nantinya pengalaman kepanitian ini menjadi awal pijakan untuk mendalami profesi yang mengarah ke finansial manajemen atau bidang data manajemen.
Sebelum terjun memasuki bagian dari bendahara di organisasi ia tidak memiliki pengalaman sebelumnya di bidang yang sama, namun memiliki niat baik untuk belajar dan memperjuangkan untuk berada di posisi tersebut dengan niat yang baik dan menjunjung sifat dasar yang ada sebagai bendahara akhirnya ia mendorong rasa kepercayaan dirinya untuk berada pada posisi tersebut.
Setelah melewati banyaknya pengalaman dan pencapaian yang telah dilakukan oleh cahyani tantangan terbesar baginya adalah ketika menghadapi rasa lelah dan membuatnya drop karena banyaknya aktivitas yang dilakukan. Untuk menghindari hambatan itu ia perlu melawan rasa lelahnya dengan menyelesaikan segala yang ia pilih dan menurutnya ia harus menerima konsekuensinya. [] Alkayla Karuni