BOGOR-KITA.com – 1.250 Ha sawah di Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang gagal tanam, akibat kekeringan dampak kemarau yang berkepanjangan. Musim kemarau yang panjang membuat saluran irigasi yang biasa menyuplai air ke persawahan di ujung Karawang ini kekeringan.
Empat Desa di Kecamatan Pakisjaya yang mengalami kekeringan, antara lain, Desa Tanjungmekar seluas 300 hektare, Desa Tanjungbungin seluas 300 hektar, Desa Solokan seluas 400 hektar, dan Desa Tanahbaru seluas 250 hektar.
Miris, dengan kondisi tersebut Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pertanian terkesan tutup mata, hal tersebut dikatakan tokoh pemuda setempat, Mulyana, SP.
“Yang menjadi pertanyaan, kenapa Pemerintah Kecamatan Pakisjaya dan Pemkab Karawang melalui Dinas Pertanian tidak melakukan upaya-upaya penanganan kekeringan yang terjadi ini?,” sesalnya, Kamis (3/10/2019).
Alumni Fakultas Pertanian UNSIKA Karawang ini pun meminta para stakehokder kota lumbung padi segera mencari solusi untuk mengatasi kekeringan yang terjadi.
“Pemerintah jngan berdiam diri seolah tidak tahu musibah yang menimpa petani ini. Kami jadi merasa seakan persoalan ini disepelekan,” ujarnya.
Kader PMII ini pun berencana akan melakukan aksi demonstrasi ke gedung Pemkab Karawang jika persoalan yang merugikan kaum petani ini tidak secepatnya dicarikan jalan keluarnya.
“Sumber mata pencaharian kebanyakan masyarakat di sini itu petani dan buruh tani. Kalau kekeringan ini terus terjadi, kami masyarakat Kecamatan Pakisjaya siap gelar aksi jalanan,” tegas Mulyana. [] Iskandar