Kab. Bogor

Ada Sekitar 500 Penjaja Seks di Jalur Puncak, Waspada HIV – AIDS

BOGOR-KITA.com, CIAWI – Sekitar 500 penjaja seks beroperasi di kawasan wisata Puncak dari mulai Kecamatan Ciawi, Megamendung dan Cisarua.

Hal itu diungkapkan Yayasan Lembaga Kajian Strategis (Lekas) Bogor dari data 2020 lalu.

“Kurang lebih 500 wanita tuna susila (WTS) di jalur Puncak, meski angkanya terus berubah,” ujar Ketua yayasan Lekas Muksin Abidin, Selasa (2/11/2021).

Rata-rata dari WTS ini berasal dari daerah Jawa Barat seperti Cianjur, Sukabumi, Subang dan Indramayu tak jarang juga warga sekitar.

Bahkan, dari hasil survei Yayasan Lekas ada sekitar 35 persen WTS ini warga lokal Kabupaten Bogor.

“Usianya masih muda, paling tua sekitar 45 tahun yang masih aktif sebagai WTS,” ucapnya.

Baca juga  Uji Coba PTM Berpotensi Jadi Klaster Baru

Lokasi mereka (WTS) tersebar di beberapa perkampungan. Mereka biasanya tinggal di kos-kosan.

Cara mereka mencari lelaki hidung belang tak lain menggunakan jasa ojek pangkalan dan sebagian menggunakan aplikasi pesan singkat.

Hanya saja, yang luput dari perhatian semua, keberadaan mereka ternyata ada sebagai orang dengan HIV-AIDS.

“Ini yang menjadi konsen kami setiap waktu, karena bagaimanapun mereka harus diawasi dan diperhatikan,” ungkapnya.

Ia tak ingin, prostitusi menjadi penyumbang penyebaran terbanyak pada kasus HIV-AIDS di Kabupaten Bogor.

“Saat ini penularan yang diakibatkan karena lokalisasi dengan prostitusinya lumayan sedikit, yang banyak malahan dari Ibu rumah tangga,” bebernya.

Untuk itu, perlu peran semua pihak untuk meminimalisir kasus HIV-AIDS. Dengan begitu, target Bupati Bogor Ade Yasin zero kasus di 2030 bisa sesuai rencana. [] Danu

Baca juga  Seorang Pemotor Jadi Korban Begal Sadis di Jembatan Gerendong
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top