3 Parpol Punya Figur Kuat Di Pilkada Kabupaten Bogor
BOGOR-KITA.com, KEMANG – Tiga bulan menjelang pendaftaran pasangan calon Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024, khususnya Pemilihan Bupati (Pilbup) di Kabupaten Bogor belum banyak figur yang memastikan akan maju di Pilkada. Sampai saat ini yang sudah memastikan hanyalah Ade Ruhandi atau Jaro Ade.
Walaupun dalam konteks figur dan kelayakan supporting kepartaian ada beberapa figur selain Jaro Ade, seperti dari Partai Gerindra ada Rudy Susmanto dan Iwan Setiawan, dari PPP ada Elly Yasin dan Rike Iskandar serta beberapa nama lainnya.
Diantaranya ada Ade Wardana yang sedang mengikuti penjaringan di DPC PDIP Kabupaten Bogor. Sedangkan dari PKS, PKB, Nasdem dan Demokrat serta parpol lainnya sampai saat ini belum memunculkan figur ke muka publik.
“Namun figur – figur tersebut sampai saat ini belum ada satupun yang sudah mendapatkan “restu” dari masing – masing DPP partainya. Sehingga, dampaknya minimal figur Jaro Ade sangat mendominasi eskalasi politik menjelang pilkada ini,” ujar Yusfitriadi, pengamat politik, Selasa (23/4/2024).
Selain itu, dominasi ini berdampak pada banyaknya sosok yang “merapat” ke Jaro Ade untuk bisa mendampinginya sebagai Calon Wakil Bupati Bogor pada Pilkada 2024 mendatang.
“Sangat wajar jika nama Jaro Ade sangat dominan eskalasinya menjelang Pilkada ini, karena minimal tiga hal sebagai prasyarat maju sebagai calon Bupati sudah dia miliki yang saat ini belum didapatkan oleh figur yang lain,” jelas Kang Yus, sapaan akrabnya.
Pertama, JA kader murni Partai Politik. Nama Jaro Ade dengan Golkar tidak bisa dipisahkan, karena semua orang mengetahui bahwa Jaro Ade (JA) sejak mengawali karier politiknya sampai saat ini tidak bisa dipisahkan dengan Golkar.
Kedua, Rekomendasi (penugasan). Jelas baik DPD, DPW, maupun DPP hanya merekomendasikan resmi secara tertulis satu nama untuk menjadi calon Bupati Bogor pada Pemilu 2024 yaitu Jaro Ade.
“Sehingga kader partai dan masyarakat sudah mendapat kepastian calon bupati yang akan diusung dari Partai Golkar,” imbuh Pendiri Lembaga Survei Vinus ini.
Ketiga, tingkat elektabilitas. Survei terakhir LS Vinus pada bulan januari Jaro Ade menempati urutan teratas dengan 30 persen, sangat jauh dengan figur – figur lainnya yang hanya berada pada kisaran 4 hingga 9 persen.
“Sedangkan figur – figur lain yang telah diantaranya saya sebutkan di atas, sampai saat ini belum ada yang memiliki tiga hal tersebut,” ungkapnya.
Menurut Kang Yus, memang tidak mudah untuk menjadi calon Bupati dan calon Wakil Bupati, walaupun sudah mendapat persetujuan dari pimpinan partai di tingkat kabupaten, karena tetap saja harus mendapatkan rekomendasi dari partai di tingkat pusat.
Sehingga pimpinan partai politik di tingkat kabupaten hanya bersifat usulan ke pimpinan partai di tingkat pusat. Misalnya disebut – sebut rekomendasi Partai Gerindra akan jatuh kepada Iwan Setiawan, karena Rudy Susmanto akan dipasang untuk menggawangi DPRD.
“Namun nyatanya sampai saat ini belum ada kejelasan. Begitupun Elly Yasin yang terlihat “ngebet” ingin menjadi calon Wakil Bupati Jaro Ade, apakah akan direkomendasikan oleh DPP PPP? itu juga belum tentu. Karena bisa juga rekomendasi DPP PPP akan diberikan kepada kader PPP yang bukan trah Yasin,” papar Kang Yus.
Begitupun PDIP Kabupaten Bogor, apakah serius akan mengusung figur yang mengikuti penjaringan seperti Ade Wardana, atau agenda penjaringan itu hanya berorientasi pada pragmatis saja, sampai saat ini belum jelas hasilnya.
“Yang pasti dari informasi yang saya dapatkan, Gunawan Hasan akan kembali maju melalui jalur independen. Diluar figur – figur tersebut, sampai saat ini yang mempunyai figur – figur kuat untuk mengusung calon Bupati atau Wakil Bupati Bogor didominasi oleh tiga partai politik yaitu Partai Golkar, Gerindra dan PPP. Sementara parpol yang lain belum memunculkan figurnya,” tukas Kang Yus. [] Fahry