BOGOR-KITA.com – Pengadaan robot untuk sekolah yang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) ditolak oleh Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman. “Awalnya pemkot setuju dan sempat ditandatangani. Namun setelah melihat kualitas dan anggarannya ternyata sangat tak masuk akal,” kata Wakil Walikota Usmar Hariman di Bogor, Senin (13/10).
Setelah meninjau robot di SMKN 3 Kota Bogor, ternyata robot buatan pelajar itu juga kaku dan renyek, sangat berbeda dengan robot buatan pelajar Jepang. “Suaranya saja berbeda jauh, bahkan terdengar aneh,” kata Usmar.
Tanda tangan persetujuan itu sendiri, menurut Usmar, rupanya bukan dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik). Kadisdik Edgar Suratman sudah mengatakan tandatangan itu bukan atas persetujuannya.
“Saya sudah bilang, persetujuan banprov tentang robot itu harus dikonfirmasikan ke kadisdiknya. Jadi dalam ajuan itu ada dua rekening yang berbeda dengan total Rp4,5 miliar. Saya minta ke Pak Kadis agar membuat surat penolakan resmi,” jelas Usmar.
Usmar sendiri mengatakan tidak akan menandatangani surat persetujuan banprov itu.
“Memang tekhnologinya, katanya, luar biasa, tetapi itu tadi, gerakan robot itu sangat berbeda dengan robot buatan Jepang,” ungkap dia.
Dari keterangan mereka, robot itu bisa mengarahkan teleskop ke arah mana yang kita inginkan, bahkan bisa melihat hilal. “Pihak sekolah berniat menyimpannya di atas gedung paling tinggi. Tapi kalau kena angin, hujan, dan panas mungkin robot itu cepat rusak,” jelas dia.
Usmar membeberkan, tak hanya rawan rusak ketika kena angin, hujan dan panas, namun untuk biaya perawatannya juga sangat mahal yakni mencapai Rp1 miliar. “Daripada kita beli robot yang tidak jelas kegunaannya, lebih baik digunakan untuk menambah anggaran biaya pembangunan kerusakan gedung sekolah terutama gedung sekolah dasar,” pungkas dia. [] Harian PAKAR/Admin