BOGOR-KITA.com – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bogor terus melakukan normalisasi drainase di Jalan Nyi Raja Permas Minggu (19/11/2016) yang menjadi induk saluran drainase di Jalan Dewi Sartika. Normalisasi dilakukan 24 petugas Preservasi Jalan, Drainase dan Jembatan sejak pukul 06.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan agar saat hujan lebat drainase dapat menampung air secara maksimal tanpa terhalang sampah.
Kordinator Lapangan Preservasi Jalan, Drainase dan Jembatan, Agus Sobari mengatakan, pembersihan drainase sudah dilakukan sejak dua minggu lalu. Mulai dari crosing toko kembang dekat stasiun, crosingan Masjid Agung, Borobudur, Jalan Pengadilan, Dewi Sartika dan Nyi Raja Permas. Drainase di Jalan Nyi Raja Permas menjadi saluran induk sekitar Stasiun Bogor.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk membersihkan drainase dari tumpukan sampah plastik, tali rafia, kardus, papan, botol minuman hingga lumpur.. Kondisi itu diperparah dengan penutupan dua saluran air dari Jalan Kapten Muslihat ke Mayor Oking karena tertutup pagar stasiun. “Kalau tidak dinormalisasi air akan meluap ke jalan,” ujar Agus saat ditemui langsung di lapangan.
Agus menuturkan, normalisasi drainase rutin dilakukan Disbima setiap 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Setiap kali normalisasi dilakukan, sampah terangkut bisa mencapai empat kubik. Sampah sebanyak itu berasal dari pedagang di sekitar jalan Nyi Raja Permas dan Dewi Sartika. Pencegahan penumpukan sampah pun dilakukan Disbima dengan memasang saringan penutup saluran (Griil besi) agar sampah tidak terlalu banyak masuk ke dalam.
Namun, hanya 50 persen drainase yang menggunakan griil besi sisanya memakai beton supaya aman karena kondisinya tidak memungkinkan memakai griil besi. Meski begitu, kesadaran dari masing-masing pedagang untuk tidak membuang sampahnya sembarang jauh lebih efektif. “Di musim penghujan seperti sekarang normalisasi drainase semakin maksimal dan pemeliharaannya rutin dilakukan dua kali dalam seminggu,” pungkas Agus. [] Admin
