Properti

Optimalisasi Segera Dilakukan, Februari Baranangsiang Dikosongkan

Terminal Baranangsiang akan dikosongkan

BOGOR-KITA.com – Megaproyek Optimalisasi Terminal Baranangsiang mulai menemui titik terang. Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman di Bogor, Selasa (13/2) mengatakan, Februari mendatang, Terminal Baranangsiang ditargetkan dikosongkan sebagai langkah awal memulai optimalisasi.

Menurut Usmar, desain revisi sudah diserahkan oleh pihak ketiga, yakni PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) yang bertindak sebagai investor. Pada Selasa (13/1), Pemkot juga sudah melakukan ekspose ke seluruh dinas terkait. Hasilnya, tidak ada lagi masalah. Semuaperubahan yang diminta oleh pemkot sudah dipenuhi oleh pihak ketiga. Perubahan yang dilakukan juga sangat signifikan. Kini tinggal melakukan beberapa hal lagi, yakni membuat adendum (klausul tambahan terkait perubahan disain dalam memorandum of understanding, Red) yang sebelumnya sudah disepakati oleh pihak ketiga dan pemkot bogor. Setelah itu melakukan public hearing dengan masyarakat sekitar terminal. Jika masyarakat sekitar terminal sudah tidak ada masalah, akan dilanjutkan dengan sosialisasi proses pengosongan terminal.

Baca juga  Warga Tolak Pendirian Hotel di Bondongan

Berdasarkan informasi dari DLLAJ bahwa kelompok paguyuban KPTB dan komponen unsure masyarakat lainnya di terminal sudah tidak mempersoalkan lagi, hanya ada satu komunitas baru yang harus diselesaikan karena belum sepakat soal pembangunan optimalisasi terminal.

Usmar mengemukakan, berdasarkan informasi dari Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor paguyuban yang tergabung dalam Komunitas Pengguna Terminal Baranangsiang (KPTB) dan unsur masyarakat lainnya di terminal sudah tidak mempersoalkan lagi rencana optimalisasi. Namun, kini ada satu komunitas baru yang belakangan ikut mempersoalkan. Mereka ini belum sepakat, sebab itu harus  diselesaikan juga. “Kami menargetkan pengosongan terminal akan dilakukan pada Februari 2015. Selama satu bulan penuh pada Januari ini kita fokus pada soal adendum, public hearing dan sosialisasi sebagai persiapan pengosongan,” kata Usmar.

Baca juga  Dipertanyakan IMB Wisma Manula di Pasir Angin, Puncak

Usmar kemudian menjelaskan konsep dan tahaptahap optimalisasi. Fokus awal adalah membangun fungsi terminal dengan total luasan mencapai 17.540 m2 bertingkat dua atau double decker. Setelah itu dilanjutkan dengan fasilitas penunjang hotel dan mal.  “Jadi apabila terminal sudah selesai dibangun, baru dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas penunjang,” kata Usmar. [] Harian PAKAR

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top