Mufti Faoqi
BOGOR-KITA.com Mantan Ketua DPRD Kota Bogor Mufti Faoqi, yang disebut-sebut oleh Susetyo Subarkah (SS) terlibat dalam kasus suap perizinan Hotel Art Marriot, juga angkat bicara. Bertempat di Rumah Makan Bakul-bakul, Senin (17/11) malam, Mufti Faoqi, melalui juru bicaranya, Dian Ardiansyah, membatan terlibat dalam kasus itu.
Mufti menjelaskan, ketika menjabat Ketua DPRD, dirinya kedatangan teman bernama Ustad Deden. Deden mengaku diminta oleh salah seorang santrinya bernama Handoyo, menanyakan tentang kepengurusan perizinan di Pemkot Bogor. Mufti kemudian bertemu SS dan memberikan nomor telepon Ustad Deden, dengan harapan SS dapat memberikan penjelasan secara rinci prosedur pengurusuan perizinanan mengingat SS berdinas di Bappeda Kota Bogor. “Jadi Mufti hanya diminta memberikan informasi tentang prosedur pengurusan perizinan. Setelah itu, Mufti sama sekali tidak tahu lagi kelanjutan komunikasi antara Deden dengan SS,” ungkap Dian.
Namun akhir-akhir ini ada pemberitaan yang mengejutkan serta mengagetkan yang menyudutkan Mufti, dan sudah mengarah kepada pembunuhan karakter, yang menganggap Mufti terlibat dalam kasus tersebut. “Bagaimana mau terlibat, mengetahui juga tidak, mengenal nama hotelnya saja tidak, ikut mengurus juga tidak, menerima uang sepeser juga tidak. Intinya tidak ada aliran dana apapun kepada Mufti,” tegas Dian.
Melalui sambungan telepon kepada PAKAR, Mufti Faoqi membenarkan semua yang dikatakan oleh juru bicaranya. “Semua yang dikatakan itu memang benar. Saya sama sekali tidak mengetahui maupun ikut-ikutan dalam kepengurusan soal perizinan hotel itu. Saya hanya diminta untuk memberikan informasi tentang kepengurusan perizinan. Karena saya tidak berkapasitas untuk menjelaskan, sehingga saya menemui SS supaya berkomunikasi dan berinteraksi dengan ustad Deden tersebut. Setelah itu, saya tidak tahu apa-apa lagi, sampai akhirnya kasus ini mencuat seperti ini,” tandasnya.Harian PAKAR/Admin
