Kota Bogor

Kota Bogor Hidupkan Kembali Tradisi Mendongeng

BOGOR-KITA.com – Kebiasaan mendongeng yang sering dilakukan orangtua jaman dulu semakin terkikis dengan perkembangan zaman dan majunya teknologi. Padahal lewat mendongeng dapat membuat orangtua dan anak menjadi lebih akrab. Berangkat dari keprihatinan tersebut sekaligus dan ingin menghidupkan kembali tradisi mendongeng, Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor menggelar pelatihan mendongeng bagi guru PAUD dan TK, Selasa (20/12/2016) di Aula Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.

Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor Encep Moh Ali Alhamidi mengatakan, mendongeng ini merupakan budaya masyarakat Indonesia. Dari mendongeng ada transfer etika dan budi pekerti orangtua ke anak-anaknya. Karena di dalam dongeng yang menceritakan tentang hewan ataupun manusia terdapat muatan bagaimana mengajarkan anak untuk mengambil hikmah sebagai pelajaran budi pekerti.

Baca juga  Kantor KNPI Kota Bogor Dibobol Maling

“Dari pelatihan ini kembali mengajari guru dan orangtua untuk terampil mendongeng dan budaya mendongeng bisa kembali dihidupkan sebagai salah satu gerakan Kota Bogor Menuju kota literasi,” ujarnya.

Encep menuturkan, target dari pelatihan mendongeng ini selain untuk menguatkan dongeng juga akan ikut mendorong minat baca masyarakat. Pasalnya, untuk mendongeng dengan baik seseorang harus lebih banyak membaca yang kemudian bisa dilakukan improvisasi. Bahan bacaan atau buku bisa diperoleh warga dengan cara meminjam buku di Perpustakaan Kota yang saat ini sudah ada program Antar Jemput Ini Buku (AJIB).

“Setiap jumat ada program ini jadi warga yang tidak sempat ke perpustakaan bukunya bisa diantar ke rumah. Dengan syarat sudah menjadi anggota perpustakaan dan me-request buku yang ingin dipinjam lewat website perpustakaan.kotabogor.go.id,” jelas mantan Kepala Bagian Humas Setdakot ini.

Baca juga  Pencanangan Penataan Stasiun Bogor dan TOD Sukaresmi Ditargetkan September

Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, membaca dan mendongeng merupakan hal yang saling berkaitan. Ketika mendongeng terjadi komunikasi dua arah anak bisa membayangkan cerita sekaligus mengkonfirmasi tentang cerita kepada orangtuanya. Tetapi sekarang aktivitas mendongeng bersaing dengan gadget. Anak-anak disuguhkan dengan konten satu arah yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Maka, mendongeng harus kembali dihidupkan dan dikuatkan sebagai cara menjaga tradisi nenek moyang yang senang mendongeng.

“Tugas kita berat tapi dengan kreasi yang luar biasa dan semangat inovatif bisa dikuatkan. Saya siap diundang untuk mendongeng yang bisa dilakukan di taman-taman kota,” pungkas Bima. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top