BOGOR-KITA.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Fahrudin sangat menyayangkan tawuran pelajar kembali menelan korban jiwa. Hal ini dikemukakan Fahrudin menanggapi tawuran yang kembali pecah di Kawasan Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor dengan melibatkan dua sekolah asal Kabupaten Bogor, Selasa (31/7/2018) malam. Dalam peristiwa tersebut seorang pelajar SMP Negeri 2 Cibungbulang, tewas di tempat dengan luka sabetan senjata tajam di sekujur tubuhnya.
“Tawuran pelajar disebabkan beberapa faktor. Pertama, bisa jadi ini masalah di rumah yang dibawa ke sekolah. Kedua, bisa jadi juga masalah yang ada di sekolah karena tidak efektif dalam kegiatan belajar mengajar. terakhir, disebabkan faktor lingkungan,” ungkap Fahrudin, Rabu (1/8/2018).
Dinas Pendidikan Kota Bogor sudah memiliki sejumlah program untuk pencegahan tawuran. Seperti mendirikan satgas khusus pelajar. “Satgas tersebut bertugas mengawal dan mempelajari pergerakan anak-anak yang terindikasi ke arah terjadinya tawuran,” ujarnya.
Pencegahan juga dilakukan dengan mengefektifkan kegiatan belajar mengajar (KBM). “Kalau anak-anak punya banyak waktu kosong yang tidak terarah, mereka pasti mencari kegiatan lain. Sekolah harus efektif betul dalam urusan pendidikan ini agar anak-anak mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu sehingga mereka tahu bagaimana cara mencapaiu cita-citanya,” jelas Fahrudin.
Peran pengawasan orangtua selepas siswa pulang sekolah juga tak kalah penting. “Karena yang bahaya itu terjadi ketika anak-anak pulang sekolah jam satu siang tetapi sampai rumah jam enam sore. Nah itu siapa yang mengawasi? Titik masalahnya terletak di sini. Sekolah harus mengomunikasikan dengan orangtua untuk mendampingi dan mengawal anaknya selepas pulang sekolah,” beber dia.
Terkait tawuran tersebut, Dinas Pendidikan Kota Bogor akan bertemu dengan Kepala Disdik Kabupaten Bogor, khusus membicarakan penanganan bersama, dengan melibatkan epolisian. [] ADMIN
