Jalan AMD-Cogrek rusak parah sejak tahun 2000
BOGOR-KITA.com – Buruknya kondisi infrastruktur di wilayah utara Kabupaten Bogor, tepatnya Jalan Raya AMD-Cogreg, membuat warga yang bermukim di Desa Kuripan dan Cibentang, Kecamatan Ciseeng dan Desa Cogreg, Kecamatan Parung, kesal, merasa terisolasi dan juga merasa dianaktirikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Pasalnya, kerusakan jalan yang mereka lintasi setiap hari itu sudah rusak berat dalam waktu yang lama, yakni sejak tahun 2000. “Padahal, ruas jalan itu hanya sepanjang 2,5 kilometer. Jalan yang menghubungkan Kecamatan Ciseeng dan Parung dengan Kecamatan Gunung Sindur itu, juga berstatus jalan kabupaten yang seharusnya diperhatikan oleh pemerintah kabupaten,” kata Sarwani (46), warga RT 03/RW 01, Desa Kuripan, Kecamatan Ciseeng kepada PAKAR di Ciseeng, Selasa (11/11).
Sarwani juga mengatakan, kerusakan jalan tersebut sudah sangat merugikan warga, karena jalan itu merupakan satu-satunya akses termudah yang dapat dijangkau oleh warga dalam melakukan aktifitas sehari-hari, seperti bekerja, bertani dan bahkan berdagang ke luar desa.
“Banyak benar lubang-lubang besarnya. Belum lagi yang amblas dan aspalnya sudah hancur hingga membuat sejumlah kendaraan melaju merayap. Kami bingung, dengan kondisi yang parah ini tapi tetap saja tak diperbaiki. Kami seperti terisolasi dari dunia luar dan dianaktirikan oleh Pemkab Bogor. Banyak keperluan warga yang terhambat akibat jalan rusak ini,” ujar Sarwani menumpahkan kekesalannya.
Ia juga mengungkapkan, hampir seluruh warga yang menghuni di tiga desa tersebut mendesak Pemkab Bogor untuk segera memperbaiki jalan itu. Namun beragam usaha yang sudah dilakukan warga, hingga saat ini belum juga terealisasi.
“Kita sudah capek menyampaikan keluhan ini kepada pemerintah, mulai dari pemerintah desa, kecamatan bahkan pernah langsung ke dinas terkait. Jawabannya selalu akan diusulkan, diusulkan dan diusulkan. Kita sangat berharap jalan ini segera diperbaiki, itu saja, titik,” tegasnya.
Sekretaris Desa Kuripan, Undan Murdani yang ditemui PAKAR di kantornya, membenarkan keluhan dan harapan warga tersebut. Diakui Undan, jalan tersebut memang sudah bertahun-tahun rusak dan baru sekali mendapat perbaikan di tahun 2014, namun tak bertahan lama karena kini rusak parah lagi.[] Harian PAKAR/Admin
