Kota Bogor

Bima Yakin Kemampuan Personel Pansel Direksi PD PPJ

BOGOR-KITA.com– Kebijakan Walikota Bogor Bima Arya yang membentuk Panitia Seleksi (Pansel) PD Pasar Pakuan Jaya, dianggap sebagai tindakan sepihak karena tanpa berkonsultasi dengan pihak lain, terutama jajaran DPRD Kota Bogor.

Komisi B DPRD Kota Bogor mengecam keras tindakan dan kebijakan walikota tersebut. "Kita kecewa karena sama sekali tidak dilibatkan mulai dari awal sampai terbentuknya pansel. Kami tidak pernah diajak bicara atau diminta pertimbangan terkait personel panitia seleksi dan pembentukan pansel itu," ungkap Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Bogor, Dodi Setiawan, di Bogor, Kamis (8/1).

Dodi heranmengapa walikota tidak melibatkan jajaran dewan, padahal Komisi B juga tahu persis apa yang terjadi di PD Pasar Pakuan Jaya.

Baca juga  Brandon Sport Bogor Dorong Gairahkan Futsal dengan Sepatu Lokal Berkualitas

"Walaupun walikota memiliki hak preogratif, tetapi tidak bisa dia mengambil langkah sendiri, semuanya harus profesional serta terbuka," jelasnya.

Menurut politisi Partai Demokrat ini, seharusnya walikota merekrut personel pansel melalui mekanism fit and propert test, jangan langsung ditunjuk tanpa diketahui pengalaman, keahlian dan track recordnya.

"Intinya walikota harus bersinergi dengan dewan. Pembentukan pansel harus dilakukan secara transparan, sehingga siapapun yang dilibatkan betul betul orang-orang berkompeten serta ahli di bidang perpasaran," paparnya.

Menanggapi hal itu, Bima Arya menegaskan, kehadiran 4 akademisi sudah tepat karena mereka tak mengenali para calon direksi. Selain itu, mereka mumpuni di bidang pasar, managemen, ekonomi. Pansel eksternal ini adalah konsultan yang memiliki kemampuan di seluruh bidang sehingga bisa dilibatkan dalam proses pemilihan Direksi PD-PPJ.

Baca juga  Kadin dan Swiss-Belinn Bogor Berikan Bantuan Untuk Bencana Alam, Ini Kata Karina Soerbakti

Bima membeberkan, dalam mekanisme pemilihan direksi itu seluruh calon direksi diwajibkan mengikuti proses seleksi yakni fit and proper test atau uji kompetensi secara bertahap.

“Siapapun boleh mendaftar menjadi calon direksi,tak terkecuali timses. Saya sendiri, meski memiliki hak prerogatif, tetap mengikuti atran, tidak boleh ada yang melanggar,” ungkap Bima.

Politisi PAN itu membenarkan, empat akademisi yang menjadi personel pansel sudah menjadi konsultan dalam berbagai hal sehingga memiliki kemampuan yang cukup dalam melakukan seleksi pada calon direksi PD-PPJ nantinya. “Mereka menjadi konsultan di berbagai proyek pembangunan seperti Prof Imam Suseno terlibat dalam proses amdal, sedangkan Arif Satria mampu dalam ekologi manusia jadi banyak isu psikologi dan sebagainya,” tutur Bima.

Baca juga  IGA 2020, Kota Bogor Targetkan Juara Satu Kota Paling Inovatif se-Indonesia

Sementara itu Agus Wijaya sudah menjadi guru besar di Setia Mulia dalam bidang managemen. Terakhir, Edi Aruman yakni seorang wartawan dan juga sebagai pengajar ilmu ekonomi,sangat mapan dalam hal pemasaran karena juga bertindak sebagai pengajar di London School.

“CV mereka semua sudah ada pada saya, mereka akan kita undang keBalaikota,” tandas Bima.=RIF/YUL  

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top