BOGOR-KITA.com – Tugas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor jelas dengan berbagai masukan dari para pemangku kepentingan menentukan grand design pariwisata seperti apa. Tapi, sudah dipastikan strategi pemerintah adalah bertumpu pada sektor jasa dan pariwisata.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan hal tersebut saat menghadiri pelantikan pengurus Badan Pimpinan Cabang (BPC) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor periode 2017-2022 di Hotel Onih, jalan Paledang, Kota Bogor, Selasa (8/8/2017) malam.
“Tadi seperti Pak Kadis (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Shahlan Rasyidi) sampaikan, 32 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor itu dari kuliner. Saya selalu sampaikan bahwa Kota Bogor itu bertumpu pada jasa dan pariwisata,” ungkap Bima.
Sebanyak 80 persen local income Kota Bogor, masih kata Bima, yaitu berasal dari sektor jasa dan pariwisata yang termasuk di dalamnya ada restoran dan perhotelan. Apalagi, sambungnya, jika sektor ini digarap dengan lebih maksimal.
Oleh karena itu, menurutnya, tugas Pemkot Bogor adalah membangun dan merapihkan infrastruktur secara bertahap. Kemudian membidik dan membuat konsep diferensiasi Kota Bogor. Salah satu konsep yang sedang terus dimatangkan adalah sport tourism.
“Karena, di sini (sport tourism) ada unsur kesehatan. Bergerak warganya, sehat kotanya. Yang kedua kita bicara local income. Jadi bukan hanya untuk kesehatan, bukan hanya untuk kecantikan dan keindahan kota. Tetapi, juga untuk local income kita,” tegas Bima. []Admin
