Kota Bogor

Bima Paparkan Upaya Mengurangi Efek Rumah Kaca di Forum PBB di Paris

BOGOR-KITA.com – Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto memaparkan langkah Pemerintah Kota Bogor mengurangi efek rumah kaca di Konferensi Perubahan Iklim PBB Ke-21 yang berlangsung 1- 10 Desember 2015 di Paris

Di sela-sela konferensi tersebut, dilaksanakan juga event-event yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga non pemerintah pemerhati isu lingkungan hidup, seperti yang dilaksanakan oleh ICLEI dan UN Habitat. Salah satunya adalah Panel Urban Low Emission Development And North-South Cooperation.
Walikota Bogor, Bima Arya, menjadi panelis pada sesi Focus On The Post-2015 Period – How to Accelerate Local Climate Action. Pada sesi ini, Bima menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh Kota Bogor dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. “Laporan inventarisasi emisi gas rumah kaca kita tahun 2014 mencapai 2,6 juta ton karbondioksida, sebagian besar dari sektor transportasi, padahal tahun 2010 baru mencapai 2 juta ton karbondioksida. Jadi kita harus berbuat sekarang juga dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan berbagai tantangan didalamnya,” ujar Bima di hadapan audiens yang terdiri dari aktivis lingkungan hidup, pejabat pemerintah, perusahaan swasta dan stakeholders lainnya.

Baca juga  HUT ke-496 Kota Jakarta, Sekda Kota Bogor Harap Bisa Terus Tingkatkan Kerja Sama

Panelis lainnya menyinggung soal pentingnya usaha bersama semua pihak dalam mengantisipasi perubahan iklim. Panelis itu di antaranya, Walikota Sydney Clover Moore, Walikota Atlanta Kasim Reed, Walikota Belo Horizonte Marcio de Lacerda, Walikota Cape Town Johannes Merwe dan Jennifer Layke dari WRI/SE4AIIBEA.

Bima menjelaskan, Bogor telah melakukan berbagai upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Upaya-upaya tersebut, beberapa antara lain hasil kerjasama dan bantuan dari lembaga non pemerintah internasional, di antaranya lembaga independen Perancis AFD yang telah melakukan kajian di Kota Bogor tentang Smart Street Lighting & Climate Change Action Plan serta lembaga riset Jepang NIES yang telah memberikan bantuan alat monitoring penggunaan energi.

Baca juga  Kota Bogor Pra-AKB, Ojol Bisa Angkut Penumpang

Pemerintah Kota Bogor, imbuh Bima, akan terus melanjutkan program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, yakni dengan melakukan rerouting angkot, bus rapid transit, pembangunan transit oriented development, green energy untuk bahan bakar angkot dan lainnya. “Kami menargetkan penurunan emisi hingga 29%. Target tersebut sesuai dengan target nasional penurunan emisi gas rumah kaca,” terangnya.

Namun demikian, kata Bima, tidak mudah mencapai target tersebut bila tidak didukung oleh komitmen yang kuat dari pemerintah pusat (Indonesia) dan Lembaga Internasional. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top