Kota Bogor

Bima : Mendidik Anak Harus Dengan Hati dan Metodelogi

BOGOR-KITA.com – Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan di usianya yang menginjak ke-45 ia menyimpulkan bahwa ada 2 jenis manusia, pertama manusia dengan nilai kemulian dan martabat dan yang kedua manusia-manusia tanpa nilai dan penuh kehinaan. Sementara itu, dalam mendidik anak orang tua harus mendidiknya dengan hati dan metodelogi.

Hal tersebut dikatakannya saat melantik pengurus Komisi Penanggulangan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor di ruang Paseban Sri Baduga, Balaikota Bogor. Jumat (29/4/2017).

“Pertanyaannya apakah kita masuk dalam jenis yang pertama atau yang kedua,” katanya.

Menurut Bima, manusia yang penuh kemuliaan dan bermartabat adalah manusia yang mempunyai nilai dan martabat dibesarkan dikeluarganya dengan nilai. keberanian, kejujuran, kehormatan adalah nilai yang diturunkan dari masa ke masa oleh orang tua kita.

Baca juga  Bima : Fasilitas Minim Penghambat Pengembangan Sepak Bola Kota Bogor

“Banyak manusia “bergentayangan” di muka bumi ini, hidup dari hari ke hari mengalir tanpa nilai. Bekerja, berpolitik, mendidik dan mengajar tanpa nilai. Bagaimana caranya mendidik dengan nilai tadi. Bagaimana caranya menyiapkan anak menjadi generasi yang penuh kemulian dan kehormatan. Berdiri tegak memiliki harkat dan martabat. Kesimpulan saya sederhana, yakni dengan hati dan metodelogi.

Ia menerangkan, bahwa dengan hati saja tidak cukup, begitu pula hanya dengan metodelogi. Jadi mendidik anak itu harus dengan hati dan metodelogi. Bima berharap KPAID bekerja dengan hati dan metodelogi.

“Membesarkan anak-anak dengan penuh kasih dan cinta. Kemudian berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar Kota Bogor bisa on the track menjadi kota keluarga dan ramah anak.

Baca juga  Dedie Ajak Warga Gotong Royong Bebersih Ciliwung untuk Tarik Wisatawan

Bima mengingatkan agar KPAID Kota Bogor menjaga indepedensi dan tidak ada kepentingan politik. Kedepan akan banyak tantangan yang harus dihadapi, namun jika bekerja dengan hati tidak ada yang tidak mungkin.

Sementara itu, Wakil Ketua KPAI Pusat Putu Elvina menuturkan, di daerah yang paling dekat dengan ibukota isu-isu anak sangat luar biasa, jadi apakah itu berasal dari daerah lalu ke ibukota, atau justru sebaliknya dari ibu kota ke daerah.

“KPAI dalam hal menekankan bahwa mengenai perlindungan anak ini tidak dapat dianggap main-main dan KPAI sebagai lembaga negara yang tugasnya melakukan pengawasan terhadap efektivitas penyelenggaraan perlindungan anak di Indonesia, di Kota Bogor ini perlu mendapat perhatian khusus terhadap perlindungan anak,” tuturnya.

Baca juga  Bima: Tantangan Terbesar Saat Ini Membaca Tanda-Tanda Zaman

Dalam hal ini kata dia, KPAI sudah menjelajahi beberapa kota dan provinsi, tidak semua kepala daerah dapat menerima dengan baik hadirnya KPAI di daerahnya. Namun saat ini Kota Bogor sudah melangkah lebih maju dalam membahas perihal perlindungan anak.

“Bekerja dengan sungguh-sungguh, lakukan hal-hal positif yang membangun solidaritas, berjejaringlah dengan masyarakat, lakukan komitmen dengan stakeholder terkait dengan perlindungan anak, maka kerja-kerja di dalam perlindungan anak akan semakin ringan,” harapnya. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top