BOGOR-KITA.com – Demi terwujudnya masyarakat Madani, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menganggarkan Dana Hibah Bansos sebesar kurang lebih Rp. 138 Miliar. Dana ini sudah teralokasikan kepada masing-masing penerima hibah bansos yang sudah terstruktur dalam APBD dan sudah teregulasi dalam Peraturan Daedah (Perda).
“Kalau sekarang tidak bisa mengajukan kegiatan sosial yang mendadak, tidak bisa asal. Untuk yang 2018 ini sudah ada listnya siapa penerima dan jumlah nilainya,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat seusai acara Pelaksanaan Sosialisasi hibah bansos di Gedung PPIB, Jalan Padjajaran, Kota Bogor, Kamis (22/02/2018).
Ade menyebutkan, penerima dana hibah terbesar tahun ini diperuntukkan bagi kegiatan pemilu di KPU Kota Bogor dengan anggaran mencapai Rp. 53 Miliar. Disusul dengan hibah bagi badan/lembaga/organisasi kemasyarakatan yang tercatat sekitar Rp. 32 Miliar. Hibah juga masuk di Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan anggaran Rp. 12 Miliar dan untuk Penyelenggaraan BOP Paud sebesar Rp. 10 Miliar.
“Untuk dana bansos melingkupi kegiatan RTLH Rp 26 Miliar, bantuan modal usaha Rp 283 juta, Bantuan siswa miskin kurang lebih Rp 2 Miliar dan Bansos tidak terencana Rp 1,3 Miliar,” jelasnya.
Ade menjelaskan, semua anggaran di masing-masing penerima tersebut lebih diperuntukkan untuk kegiatan renovasi, pengadaan sarana/prasarana, pembangunan asrama dan ruang kelas pondok pesantren, pelatihan dan pembinaan organisasi, peningkatan mutu dan pelayanan pendidikan PAUD,
“Semua kegiatan tersebut demi terwujudnya masyarakat Kota Bogor yang harmonis dan madani pada 2019,” imbuhnya.
Ia menambahkan, di April mendatang Pemerintah Kota Bogor akan melaunching aplikasi hibah bansos untuk transparansi publik. Sehingga masyarakat dapat mengetahui prosedur hibah bansos, jumlah anggaran hingga alokasi anggaran di masing-masing penerima.
“Semoga April sudah bisa dilaunching agar semakin transparan dan masyarakat bisa berperan aktif dalam pengawasan dan penyaluran dana hibah bansos,” pungkasnya. []Admin
